Batusangkar, Jumat (13 September 2024). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) menyelenggarakan kegiatan penting terkait penyesuaian kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) . Acara ini dimoderatori oleh M. Haviz , Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan, dan secara resmi dibuka oleh Ridwal Trisoni , Dekan FTIK.
Dalam sambutannya, Ridwal Trisoni menegaskan bahwa penyesuaian kurikulum ini bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan FTIK tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang kuat tetapi juga mampu beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah. Menurutnya, lulusan harus siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi dalam masyarakat melalui keahlian yang relevan.
Acara ini menghadirkan Ulya Atsani , Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), sebagai pemateri utama. Ulya Atsani membahas dua topik utama yang mendasari penyesuaian kurikulum ini, yaitu Buku Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Petunjuk Teknis (Juknis) Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Setelah pemaparan materi, sesi diskusi interaktif yang dipandu oleh M. Haviz melibatkan para dosen dan tenaga pendidik. Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting terkait pengintegrasian OBE dan MBKM dalam kurikulum yang ada, serta strategi untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam program MBKM. Para dosen juga memberikan pandangan terkait capaian lulusan yang diharapkan lebih berorientasi pada kemampuan praktis dan pengembangan karakter.
Dengan adanya penyesuaian kurikulum ini, FTIK menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan yang berdaya saing tinggi, kreatif, dan inovatif, serta mampu menjadi agen perubahan di dunia pendidikan dan masyarakat. Implementasi OBE dan MBKM diharapkan mampu mencetak pendidik yang kompeten, kritis, dan siap beradaptasi dengan perkembangan zaman.